Orientasi Peran PKK di Kampung Stunting Malalui CONSER CETING Kecamatan Seputih Banyak
Pjs. Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Tengah Elis Melinda Bobby Irawan menghadiri dan membuka acara orientasi peran PKK di Kampung Stunting Malalui CONSER CETING (Konsentrasi remaja cegah stunting) penanggulangan stunting. Bertempat di Balai Kampung Tanjung Harapan Kecamatan Seputih Banyak, Rabu 6 November 2024. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Ketua 4 TP PKK Kabupaten Lampung Tengah dr. Lidia Dewi, sekretaris dan pengurus TP PKK Kabupaten, Camat Seputih Banyak Sahroni, Ketua TP PKK dari 10 Kecamatan wilayah Timur dan peserta.
Camat Seputih Banyak Sahroni dalam sambutannya mengucapakan selamat datang di Kecamatan Seputih Banyak Kepada Pjs. Ketua TP PKK dan rombongan, kedatang Ibu merupakan suatu kehormatan buat kami warga kecamatan Seputih Banyak terkhusus Kampung Tanjung Harapan dan kami harapkan kepada seluruh peserta sosialisasi yang terdiri dari 10 Kecamatan wilayah timur untuk dapat bersungguh - sungguh mengikuti acara ini dan nantinya dapat ditularkan di tempat masing - masing.
Dalam sambutannya Pjs. Ketua TP PKK Kabupaten Lampung Tengah Elis Bobby Irawan mengatakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa, memiliki misi mulia dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga. Fokus utama PKK adalah pada Sumber Daya Manusia (SDM), sejak janin dalam kandungan hingga lanjut usia. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, PKK merupakan strategi efektif untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Berdasarkan prinsip pemberdayaan dan kemandirian, setiap individu dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu, peran PKK sangat krusial dalam upaya pemerintah mengatasi masalah stunting di Kabupaten Lampung Tengah.
Pjs. Ketua TP PKK Lampung Tengah Elis Bobby Irawan juga menjelaskan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. Akibatnya, anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi kronis yang terjadi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan penyebab utama stunting. Tingginya prevalensi bayi lahir rendah dan stunting erat kaitannya dengan kurang energi kronis pada ibu hamil, yang ditandai dengan lingkar lengan atas (lila) kurang dari 23,5 cm. Melalui kegiatan orientasi PKK di kampung stunting dengan konser CETING (Konsentrasi Remaja Cegah Stunting), diharapkan peserta dapat:
* Mengenali masalah stunting
* Menganalisis faktor penyebab
* Mencari solusi terbaik secara mandiri
* Mencegah stunting melalui kelompok-kelompok potensial di masyarakat seperti posyandu, posbindu, dan kelas ibu hamil.
Program 1.000 HPK sebagai upaya pencegahan stunting belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu, perlu perluasan intervensi hingga 8.000 HPK dengan fokus pada pemenuhan layanan kesehatan bagi ibu, bayi, anak, remaja, dan kelompok usia reproduksi. Remaja putri dan calon ibu perlu didorong untuk mengonsumsi tablet tambah darah secara teratur dan memperhatikan gizi serta kesehatan reproduksi. Remaja memiliki peran penting dalam program pengurangan stunting karena mereka berada pada tahap pertumbuhan dan perkembangan yang kritis. Keterlibatan aktif mereka sangat penting untuk memutus mata rantai stunting antar generasi. Diakhir sambutannya Elis Bobby Irawan Ibu-ibu mengucapkan terima kasih kepada anggota PKK, kepada narasumber dan panitia pelaksana atas dedikasinya dan berharap semua peserta dapat menyerap informasi dengan baik dan menularkannya kepada masyarakat di kampung masing-masing.